Laporan Praktikum "Hidrolisis Garam"

LEMBAR KERJA SISWA
Jenis Garam yang Mengalami Hidrolisis

A.    Tujuan           :

·         Untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air
·         Untuk menentukan pH larutan garam dengan pengukuran menggunakan kertas lakmus merah dan biru atau indikator universal

B.     Rumusan Masalah    :

·         Bagaimana jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air ?
·         Bagaiman pengukuran pH larutan garam menggunakan kertas lakmus merah dan biru atau indicator universal ?

C.    Dasar Teori    :

Hidrolisis garam adalah reaksi peruraian suatu garam dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi antara ion – ion garam (dalam air) dengan air sehingga ion ( + ) dan ion ( - ) dari garam bereaksi dengan air membentuk asam dan basa asalnya. Hidrolisis garam pada dasranya merupakan reaksi asam basa Bronsted-Lowry.

Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan basanya. Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan basa lemah. Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari kekuatan asam dan basa penyusunnya. Sifat keasaman atau kebasaan garam ini disebabkan oleh sebagian garam yang larut bereaksi dengan air. Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian).

Ada dua macam hidrolisis  :
1.      Hidrolisis parsial / sebagian
(jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, yang lainnya tidak)

2.      Hidrolisis Total
(jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah).

Catatan : garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral.
Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya. Di dalam air garam ini mengalami ionisasi sempurna menjadi anion dan kation.
1.      Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat
Asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam dan air. Kation dan anion garam berasal dari elektrolit kuat yang tidak terhidrolisis, sehingga larutan ini bersifat netral, pH larutan ini sama dengan 7.

Contoh :
-          Larutan KCl berasal dari basa kuat KOH terionisasi sempurna membentuk kation dan anionnya. KOH terionisasi menjadi H+ dan Cl- . Masing – masing ion tidak bereaksi dengan air, reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.

KCl (aq) → K+(aq) + Cl-(aq)
K+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
Cl-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi

2.      Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah

Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) dalam air. Garam ini mengandung kation asam yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat asam, pH < 7.

Contoh :
-          Amonium klorida (NH4Cl) merupakan garam yang terbentuk dari asam kuat, HCl dalam basa lemah NH3. HCl akan terionisasi sempurna menjadi H+ dan Cl- sedangkan NH3 dalam larutannya akan terionisasi sebagian membentuk NH4+ dan OH- . Anion Cl- berasal dari asam kuat tidak dapat terhidrolisis, sedangkan kation NH4+ berasal dari basa lemah dapat terhidrolisis.

NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl-(aq)
Cl-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
NH4+(aq) + H2O(l) → NH3(aq) + H3O+(aq)

Reaksi hidrolisis dari ammonium (NH4+) merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi ini menghasilkan ion oksonium (H3O+) yang bersifat asam (pH < 7). Secara umum reaksi ditulis :
BH+ + H2O → B+ H3O+

3.      Garam dari Asam Lemah dengan Basa Kuat

Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat mengalami hidrolisis parsial dalam air. Garam ini mengandung anion basa yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat basa (pH > 7).

Contoh :
-          Natrium asetat (CH3COONa) terbentuk dari asam lemah CH3COOH dan basa kuat NaOH. CH3COOH akan terionisasi sebagian membentuk CH3COO- dan Na+. Anion CH3COO- berasal dari asam lemah yang dapat terhidrolisis, sedankan kation Na+ berasal dari basa kuat yang tidak dapat terhidrolisis.
CH3COONa(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
CH3COO-(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + OH-(aq)

Reaksi hidrolisis asetat (CH3COO-) merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi ini mengahsilkan ion OH- yang bersifat basa basa (pH > 7). Secara umum reaksinya ditulis :
A-    + H2O → HA + OH-

4.      Garam dari Asam Lemah dengan Basa Lemah

Asam lemah dengan basa lemah dapat membentuk garam yang terhidrolisis total (sempurna) dalam air. Baik kation maupun anion dapat terhidrolisis dalam air. Larutan garam ini dapat bersifat asam, basa, maupun netral. Hal ini bergantung dari perbandingan kekuatan kation terhadap anion dalam reaksi dengan air.

Contoh :
-          Suatu asam lemah HCN dicampur dengan basa lemah NH3 akan terbentuk garam NH4CN. HCN terionisasi sebagian dalam air membentuk H+ dan CN- sedangkan NH3 dalam air terionisasi sebagian membentuk NH4+ dan OH- . Anion basa CN- dan kation asam NH4+ dapat terhidrolisis di dalam air.

NH4CN(aq) → NH4+(aq) + CN-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) → NH3(aq) + H3O+(aq)
CN-(aq) + H2O(l) → HCN(aq) + OH-(aq)

Sifat larutan bergantung pada kekuatan relative asam dan basa penyusunnya (Ka dan Kb).
-          Jika Ka < Kb (asam lebih lemah daripada basa) maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat basa.
-          Jika Ka > Kb (asam lebih kuat daripada basa) maka kation akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat asam.
-          Jika Ka = Kb (asam sama lemahnya dengan basa) maka larutan bersifat netral.


D.    Prosedur percobaan :

A.    Alat dan Bahan :
1.      Alat
·         Pipet tetes
·         Plat tetes
·         Kertas lakmus merah dan biru
·         Kertas indikator universal

2.      Bahan
·         Larutan – larutan :
·         Pupuk ZA, soda kue
·         Garam – garam lainnya masing-masing dengan konsentrasi 1 M

B.     Cara Kerja          :
·         Siapkan plat tetes dan letakkan potongan kertas lakmus merah dan biru pada setiap lekukan
·         Tetesi kertas lakmus pada masing – masing lekukan dengan larutan uji yang telah disediakan
·         Dengan cara yang sama, uji pula larutan garam dengan kertas indikator universal
·         Amati dan catat perubahan warna kertas lakmus pada lembar pengamatan berikut, serta baca pH yang terukur melalui kertas lakmus indikator universal.

C.    Lembar Data Pengamatan

Larutan
Perubahan Warna
Sifat Larutan Garam
pH
Lakmus Biru
Lakmus Merah
Pupuk ZA
Merah
Merah
Asam
4,4
Soda Kue
Biru
Biru
Basa
8,5
Larutan Garam
Biru
Merah
Netral
7,5
Na2SO4
Biru
Merah
Netral
7,5
(NH4) SO4
Merah
Merah
Asam
5,0
CaCl2
Biru
Merah
Netral
7,5
Ca (CH3COO)2
Biru
Biru
Basa
7,5
Pb (NO)3
Merah
Merah
Asam
4,0
Na2CO3
Biru
Biru
Basa
10,5


D.    Analisis     :

1.      Lengkapilah tabel berikut ini :

No.
Larutan
Asam Pembentuk
Basa Pembentuk
Sifat Garam
Rumus Kimia
Sifat
Rumus Kimia
Sifat
1.
Pupuk ZA (NH4)SO4
H2SO4
Kuat
NH4OH
Lemah
Asam
2.
Soda Kue (NaHCO3)
H2CO3
Lemah
NaOH
Kuat
Basa
3.
Larutan Garam (NaCl)
HCl
Kuat
NaOH
Kuat
Netral
4.
Na2SO4
H2SO4
Kuat
2 NaOH
Kuat
Netral
5.
(NH4)SO4
H2SO4
Kuat
NH4OH
Lemah
Asam
6.
CaCl2
2 HCl
Kuat
Ca(OH)2
Kuat
Netral
7.
Ca(CH3COO)2
2 CH3COOH
Lemah
Ca(OH)2
Kuat
Basa
8.
Pb(NO)3
HNO3
Kuat
Pb(OH)2
Lemah
Asam
9.
Na2CO3
H2CO3
Lemah
2 NaOH
Kuat
Basa

2.      Reaksi hidrolisis masing – masing garam dan jenis hidrolisisnya (total, sebagian/parsial, tidak terhidrolisis). (Tuliskan reaksi hidrolisis dari semua garam yang di uji dalam percobaan)

Jawab :
1.      Pupuk ZA (NH4)SO4(aq) → NH4+(aq) + SO42-(aq)
Ø  Reaksi hidrolisis :
SO42-(aq) + 2H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
NH4+(aq) + H2O(l) → NH4OH(aq) + H+(aq)
(Hidrolisis parsial/sebagian)

2.      Soda Kue NaHCO3(aq) → Na+(aq) + HCO3-(aq)
Ø  Reaksi Hidrolisis :
Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
HCO3(aq) + H2O(l) → H2CO3(aq) + OH-(aq)
(Hidrolisis parsial/sebagian)

3.      Larutan garam NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Ø  Reaksi Hidrolisis :
Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
Cl-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
(Tidak terhidrolisis)

4.      Na2SO4(aq) → 2Na+(aq) + SO42-(aq)
Ø  Reaksi Hidrolisis :
SO42-(aq) + 2H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
2Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
(Tidak terhidrolisis)

5.      (NH4)SO4(aq) → NH4+(aq) + SO42-(aq)
Ø  Reaksi hidrolisis :
SO42-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
NH4+(aq) + H2O(l) → NH4OH(aq) + H+(aq)
(Hidrolisis parsial/sebagian)

6.      CaCl2(aq) → Ca2+(aq) + 2Cl-(aq)
Ø  Reaksi Hidrolisis :
Ca2+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
2Cl-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
(Tidak terhidrolisis)

7.      Ca(CH3COO)2(aq) → Ca2+(aq) + 2CH3COO-(aq)
Ø  Reaksi Hidrolisis :
Ca2+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
2CH3COO-(aq) + H2O(l) → 2CH3COOH(aq) + OH-(aq)
(Hidrolisis parsial/sebagian)

8.      Pb(NO)3(aq) → Pb2+(aq) + 2NO3-(aq)
Ø  Reaksi Hidrolisis :
Pb2+(aq) + 2H2O(l) → Pb(OH)2(aq) + 2H+(aq)
2NO3-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
(Hidrolisis parsial/sebagian)


9.      Na2CO3(aq) → 2Na+(aq) + CO32-(aq)
Ø  Reaksi Hidrolisis :
CO32-(aq) + 2H2O(l) → H2CO3(aq) + 2OH-(aq)
2Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
(Hidrolisis parsial/sebagian)

3.      Manakah garam yang mengalami hidrolisis dalam air ? Jelaskan !
Jawab :
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya, dan garam yang tebentuk dari asam lemah dengan basa lemah. Dari data percobaan dapat dilihat bahwa garam yang mengalami hidrolisis dalam air adalah sebagai berikut :
-          Pupuk ZA (NH4)SO4                    - (NH4)SO4                  - Pb(NO)3
-          Soda Kue  (NaHCO3)                   - Ca(CH3COO)2          - Na2CO3
Karena garam – garam tersebut mengandung kation asam maupun anion basa yang mengalami hidrolisis.

4.      Bagaimanakah sifat garam – garam yang mengalami hidrolisis dalam air maupun yang tidak ?
Jawab :
-          Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air, garam ini bersifat netral.
-          Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial/sebagian dalam air, garam ini bersifat asam.
-          Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial/sebagian dalam air, garam ini bersifat basa.
-          Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dalam air, garam ini akan bersifat asam jika Ka > Kb , akan bersifat basa jika Ka < Kb, dan akan bersifat netral jika Ka = Kb.

E.     Kesimpulan

Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Ada dua macam hidrolisis yaitu Hidrolisis Parsial/Sebagian dan Hidrolisis Total. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral. Di dalam air garam ini mengalami ionisasi sempurna menjadi anion dan kation. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial/sebagian dan bersifat asam. Garam yang berasal asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial/sebagian dan bersifat basa. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dan sifatnya tergantung besarnya nilai Ka dan Kb – nya.
Ka > Kb → Asam
Ka < Kb → Basa
Ka = Kb → Netral

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lyrics ' Marry Your Daughter - Brian McKnight '